Integrasi Ekonomi Kawasan (Bela Balassa)

Definisi umum dari Integrasi Ekonomi adalah sebuah proses dimana sekelompok negara berupaya untuk meningkatkan tingkat kemakmurannya dengan cara pencabutan (penghapusan) hambatan-hambatan ekonomi diantara dua atau lebih perekonomian (negara). Definisi operasionalnya adalah pencabutan atau penghapusan diskriminasi dan penyatuan politik (kebijaksanaan) seperti norma,peraturan, prosedur instrumennya antara lain : bea masuk, pajak,mata uang, UU, lembaga, standarisasi, kebijaksanaan ekonomi.

Istilah “Integrasi” dalam ranah ekonomi pertama kali digunakandalam konteks organisasi dalam suatu industri sebagaimanadikemukakan oleh Machlup (Jovanovic, 2006). Integrasi digunakan untuk menggambarkan kombinasi atau penyatuan beberapa perusahaan dalam suatu industry baik secara vertikal (mengacu pada penyatuan antara supplier dan buyer) maupun horisontal (mengacu pada keterkaitan suatu perusahaan dengan kompetitornya). Istilah Integrasi dalam konteks negara, yang menggambarkan penyatuan beberapa negara dalam satu kesatuan, diawali dengan kemunculan teori Customs Union (CU) oleh Viner.

Menurut Bela Balassa integrasi dibedakan sebagai konsep dinamis yaitu melalui penghapusan diskriminasi di antara negara yang berbeda, maupun dalam konsep statis dengan melihat ada tidaknya perbedaan dalam diskriminasi. Sementara Holzman menyatakan integrasi ekonomi sebagai situasi dimana dua kawasan menjadi satu atau mempunyai satu pasar yang ditandai harga barang dan faktor produksi yang sama diantara dua kawasan tersebut. Definisi tersebut mengasumsikan tidak ada hambatan dalam pergerakan barang, jasa dan faktor produksi di antara dua kawasan dan adanya lembaga – lembaga yang memfasilitasi pergerakan tersebut.

Balassa membagi tahapan integrasi dalam enam tahap, yaitu :

1. Preferential Trading Area (PTA)

Blok perdagangan yang memberikan keistimewaan untuk produk – produk tertentu dari negara tertentu dengan melakukan pengurangan tarif namun tidak menghilangkannya sama sekali.

2. Free Trade Area (FTA)

Suatu kawasan dimana tarif dan kuota antara negara anggota dihapuskan, namun masing – masing negara tetap menerapkan tarif mereka masing – masing terhadap negara bukan anggota.

3. Custom Union (CU)

Merupakan FTA yang meniadakan hambatan pergerakan komoditi antar negara anggota dan menerapkan tarif yang sama terhadap negara bukan anggota.

4. Common Market (CM)

Merupakan CU yang juga meniadakan hambatan – hambatan pada pergerakan faktor – faktor produksi (barang, jasa, aliran modal). Kesamaan harga dari faktor – faktor produksi diharapkan dapat menghasilkan alokasi sumber yang efisien.

5. Economic Union

Merupakan suatu CM dengan tingkat harmonisasi kebijakan ekonomi nasional yang signifikan (termasuk kebijakan struktural).

6. Total Economic Integration

Penyatuan moneter , fiskal, dan kebijakan sosial yang diikuti dengan pembentukan lembaga supranasional dengan keputusan – keputusan yang mengikat bagi seluruh negara anggot.

Secara teoritis, tahapan integrasi Balassa menunjukkan bahwa semakin tinggi tahapan integrasi ekonomi, semakin kompleks persyaratan kebijakan yang diperlukan. Meskipun tahapan integrasi Balassa menunjukkan urutan untuk mencapai tahapan integrasi yang lebih tinggi, tidak ada keharusan untuk mengikuti urutan atau tahapan integrasi tersebut secara kaku dari satu tahap ke tahap berikutnya. Tipe integrasi yang akan dibentuk bergantung pada kesepakatan di antara negara – negara yang berpartisipasi dalam kesepakatan integrasi.

Tinggalkan komentar